Rabu, 18 September 2013

Sebuah Awal yang Baru : Renatha Kitchen Episode 2


Akhir Agustus 2013 mau update blog RenathaKitchen setelah sebulan absen karena Lebaran

Pesan yang muncul :
Blog telah dihapus. Alamat ini tidak tersedia untuk blog baru

Duarrrrr !!! 
Ngga salah neh ? koq ngga ada ? Salah tulis ‘kali
Bener juga ngga ada
Kemana blog gue ? Apa yang salah sama gue ?
Pingin nangis dan ngelempar tempat sampah yang ada disebelah meja kerja



Bertanya pada sahabat  yang ngerti tentang hal ini dan juga coba kirim email ke blogger untuk minta direstore dan lain-lain tapi nihil hasilnya

Emosi jiwa
BĂȘte, marah, sedih, kecewa, galau dan pingin makan bolpen, arrggghhhhh …
Blog yang berisi kreasi, passion, curhat dan sepotong cerita dari kehidupan sepertinya raib begitu saja
Dunia sepertinya berhenti. Mandeg grek !

Setelah menenangkan diri, besoknya muncul pertanyaan dalam pikiran
What’s the next? The show must go on
The answer : to stop angry and begin doing
Yep, bikin blog baru, dengan cerita yang mungkin masih teringat dalam memori

Takut terulang dengan kejadian serupa,  kepikiran mau pake domain yang berbayar,  sudah konsultasi ke beberapa web designer, akhirnya jadinya seperti yang sekarang, tetep pake Renatha’s Kitchen tapi ditambah angka 2

Pertimbangannya simple aja, ngga perlu logo baru,  sesuatu banget  rasanya memulai lagi dari nol
Lagipula berapa pelanggan dan teman-teman sudah hapal dengan ‘brand’ ini (halah .. koq lebay banget)

Dibalik kejadian ini, saya pun belajar  …
Berusaha sendiri dan tidak tergantung sama orang lain

Dalam blog ini yang berbau kuliner, ada cerita tentang dapur rumah saya yang kecil, percobaan resep, motivasi, curhat tentang sepotong kehidupan saya
Cerita demi cerita dari setiap makanan yang saya buat yang menjadikan buku kehidupan saya sempurna

Terimakasih untuk berkat Tuhan yang tak terhingga
buat Bintang Pagi-ku, Marcello Geodika, Michael Raditya dan Renatha Karen bersama mereka dalam tangan kasihMu   

Yang terpenting tetap bersyukur, rendah hati dan melakukan yang terbaik  yang dapat aku lakukan untuk kehidupan
Akhir kata, semoga Renatha’s Kitchen bisa menjadi saluran berkat buat orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar