Sabtu, 19 September 2015

Jumpa Media / PressCon BCL 5 September 2015

 

  
Baking and Cooking with Love (BCL) Komunitas Kuliner Berbasis Edukasi, Tingkatkan Rasa Percaya Diri Wirausaha Muda!


Serunya ibu-ibu muda berbaju serba merah yg tergabung di komunitas BCL (Baking and Cooking with Love) sabtu (05/09) sore itu terlihat berkumpul di foodcourt Bengawan Solo Coffeeshop, Kalibata City. Mereka mengadakan kopdar untuk pertama kalinya dalam seminar kewirausahaan "Homeoreneur serta membangun Jiwa Wirausaha yang bijak dalam berinvestasi". Sebagai  pembicara hadir pada acara tersebut Bapak Silih Agung Wasesa, CEO Asia PR, Rum Martini trainer consultant dan Maria Dewi financial consultant. Mereka berbagi ilmu tenang wirausaha secara tuntas dalam seminar setengah hari ini yang pada akhirnya diharapkan bisa muncul hal positif dalam membangun komunitas BCL.
 
Nah apa itu BCL? BCL merupakan komunitas berbasis kemampuan menulis dan tayang di sosial media. Mereka mengenalkan olahan dan resep untuk mewujudkan kemampuan berwirausaha. Pendiri komunitas BCL, Fransisca Yunisha yang biasa dipanggil SIsca mengatakan "Diskusi ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta komunitas dimana sebagian dari mereka masih dalam taraf belajar bisnis maupun sebatas hobi di dapur. Dengan seminar ini diharapkan peserta mempunya kemampuan merintis usaha dengan modal kecil atau skala rumahan serta lebih berani mengekspose hasil olahannya menjadi bisnis yang menguntungkan."

Lebih lanjut Sisca menambahkan ,"Hadirnya komunitas BCL mampu menjadi wadah untuk para pemula yang awalnya pemalu dan tidak percaya diri menjadi lebih berani. Dengan bergabungnya mereka dikomunitas ini makin membesarkan rasa percaya diri mereka untuk tampil. Kami selalu memberikan dukungan penuh kepada semua member dengan memberikan pelatihan maupun diskusi untuk terus mengasah kemampuan mereka yang terpendam. Hal ini sesuai dengan hastag #karenapemulasayapeduli# #komunitasberbasiedukasi#
 
BCL pada kesempatan tersebut memperkenalkan member yang berhasil membuat bisnis rumahannya menjadi bisnis yang menjanjikan salah satunya, Dwi Jati Estriyana yang menekuni bisnis kue kering. Seperti Soes Kering dan cheese stick sejak tahun 2006 dengan merek dagang Dapur Kue Anna. Sempat terhenti dalam bisnis ini karena kendala minyak tanah yang sudah langka. 

Akhirnya Anna mencoba mengolah dengan BBG. Namun berakhir dengan olahan yang gosong. Tahun 2012 dia kembali berkiprah di bisnis kue kering dan semakin terkenal dengan Soes Kering yang rencah dengan rasa keju. Selanjutnya Elly Widianingsih dengan Pawon Media terkenal dengan klapertaart dengan cita rasa yang luar biasa.  Elly telah menekuni hobby baking dan cooking dan memulai bisnis sejak 2010. Saat peak season seperti hari Raya ia mampu meraup angka dua puluh hingga tiga puluh juta dan hari biasa sekitar lima jutaan. Lain halnya dengan Frederika, olahan nasibakar dengan merek Renathas Kitchen yang ditekuni sejak tahun 2008, telah banyak memberikan penghasilan sampingan selain dari yang didapatnya sebagai karyawati di perusahaan swasta.

 Ada pula member yang memulai usaha dengan "the power of kepepet" saat ekonomi keluarga jatuh. Dia adalah Ophiuchus Imelda yang kebetulan bersama suaminya sama-sama hoby memasak akhirnya memutuskan untuk bisnis kuliner pada tahun 2019. Lahirlah kue Amris dan Sosis Solo yang menjadi langganan disaat rapat wakil rakyat di DPR/MPR. Mengusung merek dagang Joglo Kitchen, dan produk sambel andalannya: Sambel Jahanam, Imelda berhasil membeli rumah dari hasil bisnis makanannya tersebut.  

Gendis Homemade, merupakan merek dagang member BCL Shinta Kumalasari. Produk olahan cake, babento berupa nasi yang dibentuk beragam karakter serta kombinasi laukpauk yg unik da sehat menarik pelanggan terutama anak yang mengalami susah makan menjadi mudah. Selain itu Shinta juga membuat penyedap rasa organik/alami tanpa MSG yg juga mendapat respon positif  oleh teman-teman di Facebook, dan mulai menjualnya secara by order pertengahan 2015.

Ophelia Damayanti mengusung merek Harmoni Kitchen untuk aneka kue bolu gulung yang telah ditekuninya sejak tiga tahun lalu. Dan terakhir adalah cerita dari Christiana Widyaningrum yang populer dengan nama panggilan Ana ini, mengolah bakso sehat dan nuget dengan merek Jeung Anas Culinnary.
 Beberapa nama member BCL diatas adalah cerita sukses yang telah menekuni bisnis sejak lama. Namun ada juga para pelaku bisnis pemula lainnya seperti Cecilia Rinda Indriani, seorang ibu rumah tangga yang menekuni bisnis kuliner baru dua bulan ini, tetapi pemesanan bika ambonnya dengan merek Dapoer Allea mampu menjual hingga 400 loyang tiap bulannya. Ia bekerja hanya dibantu oleh satu orang asisten, dan kadang-kadang suaminya turut terjun membantu. BCL pemula lainnya adalah Hanna Kristi dengan hasil olahan Prol tape baru mulai menekuni usahanya selama sembilan bulan. Ia hanya menitipkan ke toko kue namun mampu mendapatkan penghasilan sekitar dua hingga dua setengah juta.
 BCL berdiri pada 6 Maret 2015. Kesamaan dalam dunia memasak dan kuliner membuat komunitas BCL mempu menjangkau para pemula yang hobi memasak dan membuat kue. Komunitas ini terbentuk berawal dari group WA yang akhirnya dengan kesepakatan bersama membuat skala besar menjadi group FB dengan nama Baking And Cooking With Love yang hingga september 2015 sudah mempunyai member 12.290 dari seluruh Indonesia. Komunitas BCL didirikan oleh Fransisca Yunisha lulusan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga pada tahun 1993 dari Fakultas Sumber Daya Manusia. Sisca juga mendapatkan sertifikasi dari bidang kehumasan Univestitas Interstudi Jakarta.(heri/rileksmedia)

http://rileksmedia.com/index.php/didyouknow/artikel/20150912133702/Baking-and-Cooking-with-Love-BCL-Komunitas-Kuliner-Berbasis-Edukasi-Tingkatkan-Rasa-Percaya-Diri-Wirausaha-Muda

Homemade Zuppa Soup


Homemade Zuppa Soup buat acara ibadat di rumah
Selain itu ada kroket mashed potato dan pie susu

Testinya :
- Kuenya enak-enak
- Bawa pulang boleh ga

Puji Tuhan semuanya habis, rasa capeknya hilang

Kota Tua





Bingung mau wiken kemana 
Ajak de'Karen ke kota tua naik comline Serpong ke Tanah Abang
 lanjut pake taxi
Balik dari stasiun kota naik comline ke Serpong ..
Lumayan seru !!

Hanya beberapa foto yang terselamatkan 
dari kamera hape


Apron BCL


Apron orange BCL dateng juga
Warnanya gonjreng .. 
biar semangat baking dan cooking